Isador Alman, para seksologi danterapis hubungan berlisensi sari sexologist San Fransisco, mengatakan bahwa rasa ingin menangis usai melakukan hubungan seks yang tidak diakibatkan oleh masalah perkawinan bukan sesuatu yang perlu dipermasalahkan. “ Hal ini seringkali merupakan pelepasan ketegangan, seperti usai orgasme,” katanya.
Ada sebagian wanita ketika selesai berhubuangan seks mengalami flek. Ini tidak wajar, karena pendarahan pasca hubungan seksual seharusnya hanya terjadi karena anda sedang haid atau selaput dara anda sobek pertama kalinya.
Lissa Rankin, MD, dokter ahli kandungan dan kebidanan, berpendapat, jika anda tidak dalam kondisi tersebut namun mengalami flek, hal ini bisa dikaitkan dengan adanya sel-sel serviks (leher rahim) yang tidak normal, yang cenderung memiliki pembuluh darah ekstra yang rapuh dan berdarah ketika tersentuh saat melakukan hubungan seksual, polip serviks, penyakit seksual menular yang menginfeksi serviks atau vagina, ketidak normalan didalam rahim, seperti polip, fibroid, atau endometrial hyperplasia atau kanker; infeksi vagina, seperti infeksi jamur yang dapat mengiritasi dinding vagina dan menyebabkan pendarahan; atau trauma pada selaput darah, vagina, leher rahim, atau perineum.
“Sesudah seks yang heboh, wanita atau pasangan nya butuh sendiri untuk menenangkan diri,” jel;as Alman. “Kadang-kadang wanita lebih merasa telah menyerahkan dirinya terlalu banyak dan perlu sendirian untuk merasa utuh kembali.”
Ternyata banyak orang yang mengeluh merasa sakit kepala usai melakukan hubungan seksual. “Dokter biasa menyebutnya dengan coital cephalgi, exertional headache atau effort migrane,” ujar Dr Rankin. [ngb]
0 komentar:
Posting Komentar