Oleh : Pipiet Tri Noorastuti, Anda Nurlaila
Buah dan sayur dikenal sebagai sumber vitamin dan mineral yang disarankan untuk selalu ada dalam menu sehari-hari. Di balik manfaatnya, sayur dan buah berpeluang membawa racun yang berbahaya untuk pertumbuhan otak anak.
Buah dan sayur yang tidak melalui pencucian sempurna, memungkinkan pestisida yang digunakan untuk membasmi hama masih menempel. Racun jenis chlorpyrifos itu memicu keterlambatan fisik dan mental anak.
Studi terhadap 266 anak di Bronx Selatan dan Utara Manhattan New York Amerika Serikat menemukan, adanya konsentrasi tinggi pestisida dalam darah (lebih tinggi 6,17 pg/gram) memicu penurunan pengembangan psikomotorik dan skor pengembangan mental pada anak usia tiga tahun.
"Penelitian membantu mengetahui apa efek pestisida chlorpyrifos pada perkembangan anak. Ternyata ada hubungan jelas antara bahan kimia , terganggunya perkembangan mental dan motorik anak, bahkan jika ada faktor lingkungan lain yang membahayakan," kata Gina Lovasi, dari Columbia University's Mailman School of Public Health, seperti dikutip dari Healthday.
Hasil penelitian akan dipublikasikan pada American Journal of Public Health edisi Mei mendatang. "Meskipun pestisida dilarang digunakan untuk perumahan di Amerika Serikat, chlorpyrifos dan insektisida organophosphorus masih sering digunakan untuk berbagai keperluan pertanian," kata peneliti, Virginia Rauh.
Pestisida jenis ini sudah dilarang penggunaannya oleh Badan Perlindungan Lingkungan AS sejak 2001, namun kerap masih digunakan dalam pertanian. Melalui hasil studi tersebut, para peneliti berharap agar para profesional dan pembuat kebijakan mengetahui bahaya pemaparan pestisida bagi ibu hamil dan anak-anak.
Posting oleh Nadiah Ulya
Buah dan sayur yang tidak melalui pencucian sempurna, memungkinkan pestisida yang digunakan untuk membasmi hama masih menempel. Racun jenis chlorpyrifos itu memicu keterlambatan fisik dan mental anak.
Studi terhadap 266 anak di Bronx Selatan dan Utara Manhattan New York Amerika Serikat menemukan, adanya konsentrasi tinggi pestisida dalam darah (lebih tinggi 6,17 pg/gram) memicu penurunan pengembangan psikomotorik dan skor pengembangan mental pada anak usia tiga tahun.
"Penelitian membantu mengetahui apa efek pestisida chlorpyrifos pada perkembangan anak. Ternyata ada hubungan jelas antara bahan kimia , terganggunya perkembangan mental dan motorik anak, bahkan jika ada faktor lingkungan lain yang membahayakan," kata Gina Lovasi, dari Columbia University's Mailman School of Public Health, seperti dikutip dari Healthday.
Hasil penelitian akan dipublikasikan pada American Journal of Public Health edisi Mei mendatang. "Meskipun pestisida dilarang digunakan untuk perumahan di Amerika Serikat, chlorpyrifos dan insektisida organophosphorus masih sering digunakan untuk berbagai keperluan pertanian," kata peneliti, Virginia Rauh.
Pestisida jenis ini sudah dilarang penggunaannya oleh Badan Perlindungan Lingkungan AS sejak 2001, namun kerap masih digunakan dalam pertanian. Melalui hasil studi tersebut, para peneliti berharap agar para profesional dan pembuat kebijakan mengetahui bahaya pemaparan pestisida bagi ibu hamil dan anak-anak.
Posting oleh Nadiah Ulya
0 komentar:
Posting Komentar